Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Wabup Dirham Akbar Aksara bersama jajaran Forkopimda menghadiri Pesta Kebhinnekaan bertema “Panggung Bhineka, Bersatu dalam Irama Keberagaman” di Alun-alun Lamongan, Jumat (11/07). Dalam sambutannya, Bupati Yes menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh pihak yang turut menyukseskan kegiatan yang menjadi simbol eratnya persaudaraan dalam keberagaman ini.
“Kita tidak lagi memandang dari mana asalnya, karena kini kita bersama untuk menjadi bagian dari kemajuan Lamongan. Mari terus menjunjung tinggi falsafah ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’, demi kejayaan Lamongan yang kita cita-citakan bersama,” pungkasnya.
Acara yang baru pertama kali digelar ini menjadi panggung persatuan lintas etnis, agama, dan budaya, menghadirkan penampilan Barongsai, Harmonia Orchestra, serta tarian dari berbagai Etnis seperti Tari Puspanjali (Bali), Geleng Sokoh Ro’om (Madura), Perahu Layar (Jawa), Tor-tor Sinanggartullo (Batak), dan Tabola Bale (NTT).
Selain menjadi ajang budaya, dalam acara tersebut Bupati Yuhronur juga menyerahkan sertifikat hak pakai atas nama Pemerintah Kabupaten Lamongan, masing-masing untuk, Tanah kas pemda Desa Pandan Pancur, Kecamatan Deket (685 m²), Bangunan Puskesmas Sukodadi di Desa Sumberaji (1.170 m²), Tanah bangunan pendidikan dan pelatihan di Desa Dermolemahbang, Kecamatan Sarirejo (1.230 m²)
Pesta Kebhinnekaan juga menandai penutupan Gebyar UMKM, yang menghadirkan pelaku usaha dari berbagai etnis dan komunitas di Lamongan.
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan, Dianto Hari Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya menumbuhkan rasa nasionalisme, yang sebelumnya diawali dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda dan menjelang Hari Pahlawan.
“Nasionalisme harus terus dijaga, salah satunya dengan menumbuhkan kecintaan terhadap produk asli Indonesia melalui pameran UMKM yang diselenggarakan selama dua hari ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk para pelaku UMKM dan perwakilan etnis yang turut menampilkan karya serta kesenian terbaiknya,” Ucapnya
*
Ia menambahkan, saat ini Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Lamongan telah menaungi delapan etnis, namun diyakini masih banyak etnis lain yang belum bergabung. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan terdorong untuk ikut serta dalam FPK demi menjaga kondusifitas dan persatuan di Kabupaten Lamongan.