Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional Tahun 2025, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, membuka secara langsung Festival Difabel sekaligus melantik pengurus Forum Perlindungan dan Pemenuhan Hak Disabilitas (FP2HD) Kabupaten Lamongan, di Pendopo Lokatantra, Selasa (9/12). Pada kesempatan tersebut, Pak Yes memberikan semangat kepada penyandang disabilitas, untuk tidak memandang ketidaksempurnaan sebagai kekurangan, melainkan menjadi motivasi dalam menghasilkan sebuah karya yang akan menginspirasi dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
"Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini mengingatkan kita terkait kesetaraan dan menghapus diskriminasi bagi para penyandang, sehingga mereka juga memiliki kesempatan yang sama baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, ataupun dalam menyampaikan pendapat. Melalui FP2HD, saya berharap forum ini bisa menjadi media agar penyandang disabilitas bisa terus berkarya, menginspirasi, dan bermanfaat bagi sekitar. Pemerintah Kabupaten Lamongan juga siap berkomitmen untuk mendukung penuh kehadiran FP2HD, demi kebahagiaan dan kesejahteraan bersama," ucap Bupati Yes.
Dilaporkan oleh Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lamongan, Farah Damayanti Zubaidah, selain untuk memperingati hari disabilitas, festival ini dihadirkan guna memberikan ruang inklusif bagi para penyandang dalam mengekspresikan dirinya, sekaligus agar memperoleh kesempatan yang setara dalam berbagai aktivitas seni ataupun keterampilan lainnya.
"Saat ini ada 4679 penyadang disabilitas di Kabupaten Lamongan, dan Lamongan sendiri dikenal sebagai daerah yang ramah dan mampu memberdayakan kelompok disabilitas. Melalui tagline difabel setara, berdaya, berkarya tanpa batas, kami ingin terus mendukung penyandang disabilitas di Lamongan untuk terus mengekspresikan dirinya dalam berbagai hal, menciptakan ruang inklusif yang aman, serta memberikan edukasi bagi publik terkait pentingnya penghormatan pagi para disabilitas," ucap Farah.
*
Festival Disabilitas ini menghadirkan beberapa perlombaan menarik yang mengasah kreativitas dan keterampilan mulai dari lomba melukis, fashion show, menyanyi, lomba ketangkasan, hingga lomba membuat vlog. Selain itu, terdapat juga tenant-tenant yang menghadirkan produk kerajinan tangan, kuliner, serta layanan komunitas yang mendukung kemandirian para penyandang disabilitas.