Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali mengukir prestasi di tingkat Nasional. Pada Rabu (10/12), Kabupaten Lamongan menerima penghargaan sebagai Kabupaten Terinovatif pada ajang Innovative Government Award 2025 yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri RI. Menerima penghargaan secara langsung, Bupati YES menyampaikan bahwa penghargaan ini berkat dua inovasi unggulan Lamongan, yakni SIMAYA (Sistem Informasi Pembayaran PBB) dan LASERKU (Lamongan Sehat Sejahtera dengan Kunjungan Rumah). Kedua inovasi tersebut dinilai berhasil mengungkit Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menaikkan derajat kesehatan masyarakat Lamongan.
SIMAYA memungkinkan masyarakat membayar PBB-P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan) secara daring sehingga dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Proses pembayaran juga semakin mudah karena dilengkapi berbagai metode pembayaran, mulai dari virtual account hingga QRIS. Layanan tersebut dapat diakses masyarakat melalui tautan simaya.bapenda-lamongan.com.
"Sejak diluncurkannya SIMAYA, realisasi PBB-P2 di Lamongan meningkat signifikan pada tahun 2022 hingga 2024," ujar Pak YES.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lamongan, pada tahun 2022 realisasi PBB-P2 Lamongan mencapai 43 milyar, lalu pada tahun 2023, meningkat 3,87% menjadi 44,7 milyar. Angka tersebut meningkat signifikan sebesar 11,69% pada 2024, menjadi 49,9 milyar. Selain peningkatan realisasi PBB-P2, SIMAYA juga mampu meningkatkan kepuasan masyarakat akan layanan pembayaran pajak.
Sementara itu, LASERKU menjadi inovasi unggulan Lamongan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya pada kelompok rentan. Dengan prinsip jemput bola, inovasi ini menjawab permasalahan sulitnya akses kesehatan bagi anggota keluarga yang tinggal sebatang kara.
"Tak hanya layanan kesehatan, LASERKU mengintegrasikan berbagai layanan lain untuk peningkatan kesejahteraan, di antaranya perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dan pemberdayaan ekonomi keluarga," tambah Pak YES.
Sejak diluncurkan, LASERKU telah memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat rentan. Bantuan tersebut di antaranya layanan kesehatan kepada 5.131 keluarga, pemberdayaan ekonomi kepada 114 keluarga, dan perbaikan RTLH sebanyak 518 rumah. Tak hanya itu, program ini juga memberikan bantuan alat penunjang kesehatan kepada 234 orang, bantuan uang tunai untuk 752 keluarga, serta bantuan sembako kepada 852 orang.
*
Kehadiran LASERKU berhasil meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Lamongan. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya Indeks Kesehatan Lamongan pasca dilaksanakan inovasi ini. Pada tahun 2021, Indeks Kesehatan di Lamongan berada di angka 0,808 yang kemudian naik menjadi 0,847 pada 2024. Kabar baik juga datang dari Angka Harapan Hidup (AHH) masyarakat Lamongan, yang pada tahun 2021 berada di usia 72,4 lalu meningkat menjadi 75,07 pada 2024.