Bupati Lamongan Yuhronur Efendi bersama jajaran Forkopimda mendampingi Tenaga Ahli Utama (TAU) Kedeputian I Kantor Staf Presiden (KSP) RI, Heru Kreshna Reza, meninjau Kampung Pandu (Pangan Terpadu) yang dikembangkan oleh Kodim 0812/Lamongan di Desa Jotosanur, Tikung, Rabu (22/10). Pada kesempatan ini, Heru mengapresiasi kehadiran Kampung Pandu dalam mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo yang dapat menjadi percontohan bagi kabupaten lain di Indonesia.
"Saya bangga dan apresiasi dan dari KSP berharap ini menjadi satu prototype ya, menjadi benchmarking bagi kabupaten semuanya. Ini juga ungkapan astacita dari Presiden Prabowo, bahwa ini enggak main-main," ujar Heru.
Sesuai namanya, Kampung Pandu mengintegrasikan berbagai produksi pangan secara terpadu melalui pertanian, peternakan, dan perikanan. Untuk pertanian sendiri, disiapkan lahan seluas 7 Ha, yang ditanami padi PMJ. Bibit padi ini merupakan hasil pengembangan Kodim Lamongan, yang memiliki keunggulan panen dalam waktu lebih singkat (80 hari) dan tidak membutuhkan banyak air.
Sementara itu, untuk peternakan, telah dibudidayakan ayam petelur, ayam pedaging, bebek, mentok, kambing, dan sapi. Sedangkan di sektor perikanan, Kampung Pandu membudidayakan nila dan lele.
Sejalan dalam mendukung program ketahanan pangan, Bupati Lamongan yang akrab disapa Pak YES menyampaikan progres luas tambah tanam (LTT) di Lamongan yang sudah mencapai 63% dari target 192.373 hektare. Bupati YES optimis bahwa di akhir tahun Lamongan dapat memenuhi target yang ditetapkan.
"Target kita adalah 2,1 untuk indeks pertanaman (ip) sehingga kita harus lebih berupaya keras untuk bisa mencapai target yang ditetapkan kepada kita," imbuhnya.